Panduan Lengkap Membuat Contoh Surat Pengajuan Kerja: Dijamin Dilirik HRD!
Mencari kerja itu ibarat berjualan, dan produknya adalah diri Anda sendiri. Dokumen pertama yang seringkali menjadi etalase terdepan adalah surat pengajuan kerja atau yang sering disebut surat lamaran kerja. Ini bukan sekadar formalitas, lho. Surat ini adalah kesempatan emas untuk membuat kesan pertama yang kuat di mata rekruter atau HRD.
Bayangkan, rekruter mungkin menerima puluhan, bahkan ratusan surat lamaran setiap hari. Surat pengajuan kerja Anda harus mampu menarik perhatian dalam hitungan detik. Surat ini berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan resume atau CV Anda dengan posisi yang dilamar, menjelaskan kenapa Anda adalah kandidat yang paling pas.
Apa Itu Surat Pengajuan Kerja?¶
Surat pengajuan kerja adalah dokumen resmi yang Anda kirimkan kepada perusahaan untuk menyatakan minat Anda pada posisi tertentu (atau kadang-kadang posisi apa pun yang tersedia). Fungsinya mirip cover letter dalam konteks internasional. Surat ini melengkapi CV Anda, memberikan konteks pribadi dan profesional yang lebih dalam.
Di dalamnya, Anda menjelaskan secara singkat siapa Anda, posisi apa yang Anda lamar, dari mana Anda mendapatkan informasi lowongan (jika relevan), dan mengapa Anda percaya kualifikasi serta pengalaman Anda cocok dengan kebutuhan perusahaan. Surat ini menunjukkan keseriusan dan profesionalisme Anda. Ini adalah cara Anda berbicara langsung kepada pihak yang berwenang.
Surat ini tidak boleh sekadar mengulang semua yang ada di CV. Justru, surat ini harus menyoroti poin-poin kunci dari CV yang paling relevan dengan posisi yang dilamar. Ini adalah kesempatan Anda untuk menceritakan kisah singkat tentang mengapa Anda melamar dan apa yang bisa Anda tawarkan.
Image just for illustration
Kenapa Surat Pengajuan Kerja Masih Penting di Era Digital?¶
Mungkin Anda berpikir, “Ah, sekarang kan semua serba online, tinggal kirim CV saja beres.” Eits, jangan salah! Meskipun banyak lamaran dikirim lewat email atau platform karier online, surat pengajuan kerja tetap memegang peranan penting. Bahkan, seringkali cover letter ini ditulis langsung di badan email.
Surat ini memberikan personal touch yang tidak bisa diberikan oleh CV semata. CV memang berisi daftar riwayat hidup dan pencapaian Anda. Tapi surat pengajuan kerja menunjukkan passion dan fit Anda terhadap perusahaan dan posisi tersebut. Ini adalah bukti bahwa Anda tidak mengirim lamaran secara membabi buta, melainkan sudah melakukan riset dan benar-benar tertarik.
Selain itu, surat ini menunjukkan kemampuan komunikasi tertulis Anda. Di banyak posisi, kemampuan menulis dan menyampaikan ide secara ringkas namun persuasif sangat dibutuhkan. Surat pengajuan kerja adalah sample pertama dari kemampuan tersebut. Jangan remehkan kekuatan kata-kata yang tepat dalam surat ini.
Komponen Penting dalam Surat Pengajuan Kerja¶
Sebuah surat pengajuan kerja yang baik memiliki struktur yang jelas dan mencakup beberapa komponen utama. Mengetahui bagian-bagian ini akan memudahkan Anda dalam menyusunnya. Mari kita bedah satu per satu.
Kepala Surat¶
Bagian ini terletak di paling atas. Ini adalah informasi dasar mengenai identitas Anda sebagai pengirim surat. Pastikan informasinya akurat dan mudah dibaca.
- Nama Lengkap dan Alamat: Tulis nama lengkap Anda, alamat rumah lengkap (beserta kode pos).
- Nomor Telepon: Cantumkan nomor aktif yang mudah dihubungi.
- Alamat Email: Gunakan alamat email profesional (hindari nama email yang aneh atau alay).
Di bawah informasi Anda, beri spasi beberapa baris. Kemudian, tuliskan tanggal pembuatan surat. Format tanggal yang umum digunakan adalah [Kota], [Tanggal] [Bulan] [Tahun], contoh: Jakarta, 26 Oktober 2023.
Perihal & Lampiran¶
Setelah tanggal, Anda perlu mencantumkan Perihal surat. Perihal ini sangat penting karena membantu rekruter mengidentifikasi tujuan surat Anda dengan cepat. Isinya biasanya adalah “Lamaran Pekerjaan” atau “Pengajuan Kerja” diikuti dengan posisi yang dilamar, contoh: Perihal: Lamaran Pekerjaan - Posisi Digital Marketing Specialist.
Di bawah Perihal, cantumkan jumlah Lampiran. Lampiran merujuk pada dokumen-dokumen lain yang Anda sertakan bersama surat lamaran, seperti CV, ijazah, transkrip nilai, sertifikat, dll. Tulis jumlah dokumen yang dilampirkan, contoh: Lampiran: Tujuh Berkas. Ini membantu rekruter memastikan semua dokumen diterima lengkap.
Penerima¶
Selanjutnya, tulis informasi mengenai pihak yang dituju. Usahakan untuk mengetahui nama rekruter atau manajer yang bertanggung jawab jika memungkinkan. Menulis nama spesifik menunjukkan bahwa Anda melakukan riset.
- Kepada Yth.: Gunakan frasa ini untuk memulai.
- Nama atau Jabatan Penerima: Jika tahu namanya, tulis “Bapak/Ibu [Nama Lengkap Penerima]”. Jika tidak, tulis jabatannya, contoh: Manajer Sumber Daya Manusia, Direktur Utama, atau Tim Rekrutmen.
- Nama Perusahaan: Tulis nama perusahaan tujuan dengan lengkap.
- Alamat Perusahaan: Cantumkan alamat lengkap perusahaan.
Jika Anda mengirimkan surat melalui email dan tidak perlu format surat tradisional, informasi penerima ini bisa disingkat di awal badan email, contoh: Yth. Bapak/Ibu Manajer Sumber Daya Manusia [Nama Perusahaan].
Salam Pembuka¶
Sama seperti memulai percakapan, surat formal juga butuh salam pembuka. Frasa yang umum digunakan adalah “Dengan hormat,”. Frasa ini menunjukkan kesopanan dan profesionalisme.
Beberapa orang juga menggunakan “Assalamualaikum Wr. Wb.” jika melamar ke institusi yang kental dengan nuansa Islami. Namun, “Dengan hormat,” adalah pilihan yang paling netral dan bisa digunakan di mana saja. Letakkan salam pembuka di awal paragraf pertama, diikuti dengan koma.
Paragraf Pembuka¶
Ini adalah bagian di mana Anda langsung menyatakan tujuan surat Anda. Langsung ke inti: Anda melamar posisi apa. Sebutkan juga dari mana Anda mendapatkan informasi lowongan, apakah dari iklan di surat kabar, situs web perusahaan, job portal, atau rekomendasi.
Contoh: Melalui surat ini, saya [Nama Lengkap Anda] menyatakan minat saya untuk melamar posisi [Nama Posisi] di [Nama Perusahaan] seperti yang saya lihat di [Sumber Informasi Lowongan] pada tanggal [Tanggal Iklan Diterbitkan/Ditemukan]. Paragraf ini harus singkat, jelas, dan to-the-point.
Paragraf Isi¶
Ini adalah “jeroan” dari surat lamaran Anda. Di bagian ini, Anda “menjual” diri Anda. Jelaskan mengapa Anda adalah kandidat yang kuat untuk posisi tersebut. Hubungkan kualifikasi, pengalaman, dan keterampilan Anda dengan persyaratan yang disebutkan dalam lowongan.
Jangan hanya mendaftar pengalaman, tapi jelaskan bagaimana pengalaman tersebut relevan dan bisa memberikan kontribusi. Ceritakan achievement atau pencapaian signifikan Anda (kalau ada dan relevan). Gunakan kata kunci yang relevan dengan industri atau posisi yang Anda lamar. Maksimal 2-3 paragraf saja, fokus pada hal yang paling relevan dan menarik.
Image just for illustration
Paragraf Penutup¶
Setelah “menjual” diri, kini saatnya menutup surat dengan baik. Nyatakan kembali ketertarikan Anda terhadap posisi dan perusahaan. Sampaikan harapan Anda untuk bisa diundang wawancara. Ini juga tempat untuk mengucapkan terima kasih atas waktu dan perhatian rekruter.
Contoh: Besar harapan saya untuk dapat diberikan kesempatan mengikuti tahap seleksi selanjutnya. Saya siap untuk memberikan informasi lebih lanjut mengenai diri saya pada sesi wawancara. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
Salam Penutup¶
Sama seperti ada salam pembuka, ada juga salam penutup. Frasa yang paling umum dan profesional adalah “Hormat saya,” atau “Dengan hormat,” (jika salam pembuka menggunakan format lain). Ikuti dengan koma.
Tanda Tangan & Nama Lengkap¶
Di bawah salam penutup, beri spasi yang cukup untuk tanda tangan Anda. Di bawah ruang tanda tangan, tulis nama lengkap Anda dengan jelas. Jika surat dikirim dalam bentuk fisik, tanda tangan dibubuhkan di ruang kosong tersebut. Jika dikirim dalam bentuk digital (misalnya PDF), Anda bisa menyisipkan tanda tangan digital atau cukup menyertakan nama lengkap.
Tips Menulis Surat Pengajuan Kerja yang Efektif¶
Menulis surat lamaran yang efektif itu butuh strategi. Tidak asal tulis, tapi harus dipikirkan matang-matang. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
- Riset Perusahaan: Sebelum menulis, cari tahu sebanyak mungkin tentang perusahaan yang Anda lamar. Apa bisnisnya? Apa nilai-nilai (value) perusahaan? Siapa target pasarnya? Pengetahuan ini akan membantu Anda menyesuaikan isi surat agar terdengar relevan dan menunjukkan bahwa Anda benar-benar tertarik pada perusahaan tersebut, bukan hanya sekadar mencari kerja.
- Sesuaikan dengan Lowongan: Baca baik-baik persyaratan di iklan lowongan. Surat Anda harus secara eksplisit menyebutkan bagaimana kualifikasi dan pengalaman Anda cocok dengan persyaratan tersebut. Gunakan kata kunci yang ada di deskripsi lowongan. Ini menunjukkan bahwa Anda membaca deskripsi kerja dengan teliti.
- Gunakan Bahasa Formal tapi Personal: Surat lamaran itu dokumen formal, jadi gunakan bahasa Indonesia yang baku dan sopan. Hindari penggunaan slang atau singkatan. Namun, Anda bisa memasukkan sentuhan personal dengan menunjukkan passion atau ketertarikan spesifik Anda pada perusahaan atau bidang tersebut. Ingat, artikel ini bergaya kasual, tapi contoh suratnya harus formal.
- Periksa Ejaan dan Tata Bahasa: Ini mutlak penting! Surat dengan banyak kesalahan ejaan atau tata bahasa akan langsung dicoret. Ini menunjukkan ketidak telitian dan kurangnya profesionalisme. Baca berulang-ulang, atau minta teman untuk membacanya. Gunakan fitur spell check di aplikasi pengolah kata.
- Jangan Terlalu Panjang: Rekruter tidak punya banyak waktu. Idealnya, surat lamaran cukup satu halaman saja. Fokus pada poin-poin terpenting yang relevan dengan posisi. Hindari menceritakan seluruh riwayat hidup Anda di sini; itu tugas CV.
- Format yang Jelas dan Rapi: Gunakan font yang profesional dan mudah dibaca (seperti Times New Roman, Arial, Calibri) dengan ukuran standar (10-12 pt). Beri spasi yang cukup antarparagraf agar surat terlihat rapi dan tidak sesak. Pastikan semua bagian surat tersusun dengan urut dan logis.
- Menambahkan Nilai Unik: Apa yang membedakan Anda dari kandidat lain? Coba pikirkan selling point unik Anda. Apakah itu kemampuan khusus, achievement yang relevan, atau passion yang luar biasa di bidang tersebut? Sertakan poin ini di paragraf isi untuk membuat surat Anda menonjol.
- Sertakan Call to Action yang Jelas: Di paragraf penutup, nyatakan keinginan Anda untuk diundang wawancara. Ini adalah call to action Anda. Pastikan informasi kontak Anda sudah tercantum jelas di kepala surat.
Jenis-Jenis Surat Pengajuan Kerja¶
Tidak semua surat pengajuan kerja itu sama. Tergantung situasinya, ada beberapa jenis surat lamaran yang bisa Anda buat:
Surat Pengajuan Kerja Menanggapi Iklan¶
Ini jenis yang paling umum. Anda melihat iklan lowongan di suatu tempat (website, koran, job portal) dan Anda menulis surat untuk melamar posisi tersebut. Di surat ini, Anda harus menyebutkan sumber informasi lowongan dan tanggalnya. Anda juga secara spesifik mencocokkan kualifikasi Anda dengan persyaratan di iklan.
Surat Pengajuan Kerja Umum (Spekulatif)¶
Surat ini Anda kirimkan ke perusahaan meskipun perusahaan tersebut sedang tidak membuka lowongan secara resmi. Tujuannya adalah untuk menyatakan minat Anda bekerja di sana dan bertanya apakah ada posisi yang cocok dengan kualifikasi Anda. Surat ini butuh riset yang lebih dalam karena Anda harus menunjukkan bahwa Anda benar-benar tahu tentang perusahaan tersebut dan mengapa Anda ingin bekerja di sana, meskipun tidak ada posisi spesifik yang dilamar.
Surat Pengajuan Kerja untuk Posisi Magang¶
Mirip dengan surat lamaran kerja, tapi fokusnya mungkin sedikit berbeda. Anda akan lebih menyoroti keinginan untuk belajar, potensi, serta bagaimana Anda bisa berkontribusi meskipun dengan pengalaman yang terbatas. Anda juga perlu menyebutkan persyaratan magang dari institusi pendidikan Anda (jika ada).
Image just for illustration
Fakta Menarik Seputar Surat Lamaran Kerja¶
- Sebuah studi (meskipun angka bervariasi) menyebutkan rekruter hanya menghabiskan waktu rata-rata 6-7 detik untuk scan sebuah CV atau cover letter di awal. Ini menunjukkan betapa pentingnya kesan pertama dan penulisan yang to-the-point!
- Banyak pelamar tidak menyesuaikan surat lamarannya untuk setiap posisi yang dilamar. Mereka hanya menggunakan template umum. Padahal, surat yang dipersonalisasi punya peluang lebih besar untuk dilirik.
- Kesalahan tata bahasa atau ejaan adalah salah satu alasan paling umum lamaran langsung ditolak. Ini dianggap sebagai indikator kurangnya perhatian terhadap detail.
- Mengirim surat lamaran melalui email seringkali meminta Anda untuk menulis cover letter di badan email itu sendiri, atau melampirkannya sebagai PDF. Format PDF disukai karena menjaga kerapian format.
- Di beberapa negara, cover letter (surat pengajuan kerja) dianggap sama pentingnya atau bahkan lebih penting dari CV untuk menunjukkan fit budaya dan motivasi kandidat.
Contoh Surat Pengajuan Kerja¶
Oke, sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu: contoh surat pengajuan kerja. Ini bisa jadi panduan awal Anda. Ingat, jangan cuma copy-paste. Sesuaikan dengan data diri, pengalaman, dan posisi yang Anda lamar, ya!
Contoh 1: Surat Pengajuan Kerja Menanggapi Iklan¶
[Nama Lengkap Anda]
[Alamat Lengkap Anda]
[Nomor Telepon Anda]
[Alamat Email Profesional Anda]
[Tanggal]
Yth.
[Nama Penerima, jika tahu. Contoh: Bapak/Ibu [Nama Lengkap]]
[Jabatan Penerima, jika tahu. Contoh: Manajer Sumber Daya Manusia]
[Nama Perusahaan]
[Alamat Lengkap Perusahaan]
Perihal: Lamaran Pekerjaan - [Nama Posisi yang Dilamar]
Lampiran: [Jumlah Dokumen Terlampir] Berkas
Dengan hormat,
Berdasarkan informasi yang saya peroleh melalui [Sebutkan Sumber Informasi, contoh: situs web [Nama Perusahaan] / [Nama Job Portal] / koran [Nama Koran]] pada tanggal [Tanggal Informasi Diterbitkan], saya ingin menyatakan minat saya untuk melamar posisi [Nama Posisi yang Dilamar] di [Nama Perusahaan]. Kualifikasi dan pengalaman saya sangat sesuai dengan persyaratan yang Bapak/Ibu cari.
Saya adalah seorang [Sebutkan Profesi/Latar Belakang Singkat, contoh: lulusan S1 Ilmu Komunikasi] dari [Nama Universitas] dengan fokus studi pada [Sebutkan Fokus Studi yang Relevan]. Selama masa studi, saya aktif dalam [Sebutkan Kegiatan Relevan, contoh: organisasi kemahasiswaan] dan memiliki pengalaman [Sebutkan Pengalaman Relevan, contoh: magang sebagai Content Writer di [Nama Perusahaan Sebelumnya] selama 6 bulan]. Pengalaman tersebut membekali saya dengan kemampuan [Sebutkan Keterampilan Spesifik yang Relevan, contoh: menulis konten blog SEO-friendly, mengelola media sosial, melakukan riset keyword].
Saya juga memiliki pemahaman yang baik tentang [Sebutkan Pengetahuan Tambahan yang Relevan, contoh: konsep dasar digital marketing, penggunaan tools analisis web]. Saya adalah individu yang [Sebutkan Sifat Positif yang Relevan, contoh: proaktif, cepat belajar, mampu bekerja dalam tim maupun mandiri]. Saya percaya bahwa kemampuan dan pengalaman saya akan sangat bermanfaat dalam mendukung pencapaian tujuan tim [Nama Departemen/Tim yang Relevan, jika tahu] di [Nama Perusahaan].
Bersama surat lamaran ini, saya lampirkan [Sebutkan Dokumen yang Dilampirkan, contoh: daftar riwayat hidup (CV), salinan ijazah, transkrip nilai, dan sertifikat pendukung lainnya] sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu. Saya berharap dapat diberikan kesempatan untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai potensi diri saya dalam sebuah sesi wawancara.
Atas perhatian dan waktu yang Bapak/Ibu berikan, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
[Tanda Tangan (jika fisik)]
[Nama Lengkap Anda]
Contoh 2: Surat Pengajuan Kerja Umum (Spekulatif)¶
[Nama Lengkap Anda]
[Alamat Lengkap Anda]
[Nomor Telepon Anda]
[Alamat Email Profesional Anda]
[Tanggal]
Yth.
[Jabatan Penerima, jika tahu. Contoh: Manajer Sumber Daya Manusia / Pimpinan]
[Nama Perusahaan]
[Alamat Lengkap Perusahaan]
Perihal: Pengajuan Kerja
Dengan hormat,
Dengan antusiasme tinggi, saya menulis surat ini untuk menyatakan ketertarikan saya yang mendalam untuk berkontribusi di [Nama Perusahaan]. Saya telah lama mengagumi [Sebutkan Alasan Spesifik Mengagumi Perusahaan, contoh: inovasi [Nama Perusahaan] dalam industri [Nama Industri], budaya kerja [Nama Perusahaan], visi misi perusahaan]. Saya percaya nilai-nilai dan arah perusahaan sangat sejalan dengan aspirasi karier saya.
Saya memiliki latar belakang pendidikan di bidang [Sebutkan Bidang Pendidikan, contoh: Teknik Informatika] dari [Nama Universitas]. Selama [Sebutkan Durasi Pengalaman, contoh: 3 tahun] terakhir, saya telah mengasah kemampuan saya di bidang [Sebutkan Bidang Keahlian Utama, contoh: pengembangan software, manajemen proyek, analisis data]. Pengalaman profesional saya meliputi [Sebutkan Beberapa Pengalaman Kunci atau Proyek, contoh: memimpin tim kecil dalam pengembangan aplikasi mobile, mengimplementasikan sistem manajemen database baru, menganalisis tren pasar menggunakan data].
Saya sangat tertarik untuk mengeksplorasi potensi peran apa pun di [Nama Perusahaan] di mana kualifikasi saya dapat memberikan nilai tambah. Secara spesifik, saya percaya keahlian saya di bidang [Sebutkan Keahlian Spesifik yang Relevan, contoh: pengembangan backend menggunakan Python/Django, *cloud computing*, *data visualization*] dapat berkontribusi pada [Sebutkan Potensi Kontribusi, contoh: pengembangan produk baru perusahaan, efisiensi operasional, analisis strategis].
Saya adalah individu yang [Sebutkan Sifat Positif, contoh: termotivasi, proaktif, memiliki kemampuan pemecahan masalah yang kuat]. Saya selalu siap untuk menghadapi tantangan baru dan terus belajar. Saya sangat berharap ada kesempatan bagi saya untuk bergabung dengan tim profesional di [Nama Perusahaan].
Sebagai bahan pertimbangan awal, saya lampirkan daftar riwayat hidup (CV) yang merinci kualifikasi dan pengalaman saya secara lengkap. Saya menyambut baik kesempatan untuk mendiskusikan lebih lanjut bagaimana saya dapat berkontribusi pada kesuksesan [Nama Perusahaan] dalam sebuah wawancara.
Atas perhatian dan waktu yang Bapak/Ibu berikan, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
[Tanda Tangan (jika fisik)]
[Nama Lengkap Anda]
Pastikan Anda mengganti informasi di dalam kurung siku [] dengan data yang sebenarnya, ya! Jangan sampai mengirim surat dengan kurung siku yang masih ada.
Membuat Surat Lamaran Kerja di Era Digital¶
Di era digital ini, mengirim surat lamaran kerja paling sering dilakukan melalui email. Jika Anda diminta mengirim melalui email, ada dua cara umum:
- Surat Lamaran di Badan Email: Anda menulis surat lamaran (atau versi ringkasnya) langsung di badan email. CV dan dokumen lain dilampirkan. Pastikan subjek email jelas, contoh: “Lamaran Pekerjaan - [Nama Posisi] - [Nama Lengkap Anda]”.
- Surat Lamaran sebagai Lampiran: Anda membuat surat lamaran sebagai dokumen terpisah (biasanya PDF) dan melampirkannya bersama CV serta dokumen lainnya. Badan email bisa berisi salam singkat dan menyebutkan lampiran yang disertakan.
Apapun caranya, pastikan format dokumen (jika dilampirkan) adalah PDF agar tampilannya tidak berubah di perangkat penerima. Simpan file dengan nama yang profesional, contoh: “Surat Lamaran_NamaLengkap_Posisi.pdf” atau “CV_NamaLengkap.pdf”.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari¶
- Tidak Melakukan Proofreading: Ini kesalahan fatal. Salah ketik, salah tata bahasa, bisa langsung bikin surat Anda berakhir di tumpukan “ditolak”.
- Menggunakan Template yang Sama untuk Semua Lowongan: Setiap posisi dan perusahaan itu unik. Surat yang generik tidak akan menunjukkan ketertarikan atau relevansi yang kuat.
- Terlalu Fokus pada Diri Sendiri: Surat lamaran bukan hanya tentang “Saya mau ini,” tapi tentang “Saya bisa memberi ini kepada perusahaan.” Hubungkan keahlian Anda dengan kebutuhan perusahaan.
- Informasi Kontak Salah atau Tidak Jelas: Percuma suratnya bagus kalau rekruter tidak bisa menghubungi Anda. Cek ulang nomor telepon dan email.
- Format Berantakan: Menggunakan font aneh, ukuran huruf tidak konsisten, spasi terlalu rapat atau renggang bisa membuat surat sulit dibaca.
Membuat surat pengajuan kerja itu adalah seni sekaligus strategi. Dengan memahami komponennya, menerapkan tips efektif, dan melihat contoh, Anda sudah punya bekal yang kuat untuk membuat surat lamaran yang memukau. Ingat, surat ini adalah kesempatan pertama Anda untuk menunjukkan profesionalisme dan minat Anda. Jadi, berikan yang terbaik!
Gimana, siap bikin surat lamaran kerja terbaikmu? Punya tips lain atau pertanyaan seputar menulis surat pengajuan kerja? Yuk, share di kolom komentar di bawah!
Posting Komentar