Panduan Lengkap Contoh Surat Motivasi Kerja: Raih Pekerjaan Impianmu!
Surat motivasi kerja, atau sering disebut juga cover letter atau surat lamaran kerja, adalah dokumen penting yang menyertai resume atau CV kamu saat melamar pekerjaan. Fungsinya bukan sekadar pelengkap, lho. Surat ini jadi kesempatan emas buat kamu stand out di antara pelamar lainnya. Bayangin, HRD itu bisa menerima puluhan, ratusan, bahkan ribuan lamaran untuk satu posisi! Surat motivasi yang bagus bisa jadi pembeda utama kamu.
Melalui surat motivasi, kamu bisa menjelaskan secara personal kenapa kamu tertarik dengan posisi tersebut dan kenapa kamu adalah kandidat terbaik. Ini bukan cuma daftar pengalaman atau skill yang udah ada di CV, tapi lebih ke cerita pendek tentang passion kamu, pemahamanmu tentang perusahaan, dan bagaimana kamu bisa memberikan kontribusi nyata. Intinya, surat ini adalah kesempatanmu untuk “bicara” langsung kepada rekruter sebelum mereka bertemu kamu.
Image just for illustration
Apa Itu Surat Motivasi Kerja dan Kenapa Penting?¶
Surat motivasi kerja adalah surat formal yang kamu kirimkan bersamaan dengan Curriculum Vitae (CV) atau resume saat melamar pekerjaan. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan diri secara lebih mendalam, menjelaskan ketertarikan kamu pada posisi dan perusahaan yang dilamar, serta menunjukkan kesesuaian kualifikasimu dengan persyaratan pekerjaan. Ini adalah kesempatanmu untuk memberikan personal touch pada lamaranmu.
Penting banget untuk menulis surat motivasi karena surat ini menunjukkan keseriusan dan inisiatif kamu. HRD bisa melihat seberapa besar usaha kamu dalam melamar, bukan cuma sekadar mengirimkan CV generik. Surat motivasi yang ditulis dengan baik bisa menunjukkan pemahaman kamu tentang perusahaan, posisi yang dilamar, dan bagaimana keahlian serta pengalamanmu bisa cocok dengan kebutuhan mereka. Ini adalah jembatan antara apa yang ada di CV kamu dengan kepribadian dan motivasi kamu sebenarnya.
Bagian-Bagian Kunci dalam Surat Motivasi Kerja¶
Menulis surat motivasi itu ada strukturnya supaya informasinya tersampaikan dengan jelas dan efektif. Secara umum, surat motivasi yang baik terdiri dari beberapa bagian utama. Memahami setiap bagian ini akan membantu kamu menyusun surat yang ngena.
Pembuka yang Kuat¶
Paragraf pertama adalah first impression kamu. Bagian ini harus bisa langsung menarik perhatian HRD. Mulailah dengan menyatakan posisi yang kamu lamar dan dari mana kamu mendapatkan informasi lowongan tersebut. Sebutkan juga secara singkat alasan utama kenapa kamu tertarik dengan posisi tersebut dan perusahaan yang dilamar. Jangan lupa sebutkan nama rekruter jika kamu tahu, ini menunjukkan bahwa kamu melakukan riset.
Contohnya: “Dengan hormat, saya menulis surat ini untuk menyatakan ketertarikan saya yang besar terhadap posisi [Nama Posisi] yang diiklankan di [Sumber Informasi, misalnya LinkedIn/website perusahaan] pada tanggal [Tanggal]. Sebagai seorang [Sebutkan Profesi/Kualifikasi utama] dengan passion di bidang [Sebutkan Bidang Relevan], saya sangat mengagumi kontribusi [Nama Perusahaan] dalam [Sebutkan Pencapaian/Nilai Perusahaan].”
Paragraf Isi: Menunjukkan Kualifikasi dan Passion¶
Bagian inti surat motivasi ini biasanya terdiri dari satu atau dua paragraf. Di sini, kamu perlu menjelaskan mengapa kamu adalah kandidat yang tepat. Hubungkan pengalaman, skill, dan pencapaian kamu dengan persyaratan yang dicari oleh perusahaan. Jangan hanya mendaftar ulang apa yang ada di CV, tapi berikan konteks dan contoh konkret.
Misalnya, jika lowongan membutuhkan skill kepemimpinan, ceritakan pengalamanmu memimpin sebuah proyek dan hasil positifnya. Tunjukkan bagaimana skill dan pengalamanmu itu relevan dan bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Jelaskan juga passion kamu terhadap bidang pekerjaan tersebut atau industri perusahaan.
Penutup yang Mengesankan¶
Paragraf penutup harus ringkas dan profesional. Ulangi lagi ketertarikan kamu pada posisi tersebut dan perusahaan. Nyatakan harapan kamu untuk bisa diundang wawancara atau diskusi lebih lanjut. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas waktu dan pertimbangan HRD.
Tutup dengan kalimat yang positif dan profesional. Jangan terkesan menuntut atau memohon, tapi tunjukkan antusiasme kamu untuk melangkah ke tahap selanjutnya. Sertakan juga informasi kontak kamu untuk memudahkan HRD menghubungi.
Contoh Surat Motivasi Kerja: Berbagai Skenario¶
Setiap pelamar punya latar belakang dan tujuan yang berbeda. Oleh karena itu, surat motivasi juga harus disesuaikan dengan kondisi kamu dan posisi yang dilamar. Berikut beberapa contoh untuk skenario yang berbeda:
Contoh 1: Fresh Graduate (Tanpa Pengalaman Kerja Formal)¶
Jika kamu fresh graduate dan belum punya banyak pengalaman kerja formal, fokuslah pada pengalaman magang (jika ada), kegiatan organisasi, proyek akademis, skill yang relevan, dan passion kamu. Tunjukkan potensi dan kemauan belajar yang tinggi.
[Tempat, Tanggal]
Kepada Yth.
[Nama Manajer Rekrutmen/Departemen HRD, jika tahu]
[Jabatan]
[Nama Perusahaan]
[Alamat Perusahaan]
Perihal: Lamaran Posisi [Nama Posisi]
Dengan hormat,
Saya menulis surat ini dengan antusiasme yang tinggi untuk menyatakan ketertarikan saya pada posisi [Nama Posisi] di [Nama Perusahaan], seperti yang saya lihat di [Sebutkan Sumber, contoh: situs web perusahaan]. Sebagai lulusan baru dari [Nama Universitas] jurusan [Nama Jurusan], saya telah mengembangkan fondasi yang kuat dalam [Sebutkan 2-3 skill atau pengetahuan relevan, contoh: analisis data, komunikasi efektif, dan manajemen proyek dasar].
Meskipun belum memiliki pengalaman kerja penuh waktu, saya aktif berpartisipasi dalam [Sebutkan Aktivitas Relevan, contoh: organisasi kemahasiswaan sebagai koordinator acara] di mana saya belajar [Sebutkan skill yang didapat, contoh: berorganisasi, bekerja sama dalam tim, dan memecahkan masalah di bawah tekanan]. Selain itu, dalam proyek akademis [Sebutkan Nama Proyek, jika relevan], saya berhasil [Sebutkan Pencapaian, contoh: mengembangkan model simulasi yang meningkatkan efisiensi sebesar 15%]. Saya yakin skill analitis dan kemampuan saya dalam bekerja tim akan berkontribusi pada kesuksesan tim di [Nama Perusahaan].
Saya sangat mengagumi [Nama Perusahaan] karena [Sebutkan Alasan Spesifik, contoh: inovasi dalam teknologi X, atau komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan]. Saya tertarik dengan posisi ini karena sejalan dengan passion saya di bidang [Sebutkan Bidang Relevan] dan kesempatan untuk terus belajar dan berkembang di lingkungan kerja yang dinamis seperti [Nama Perusahaan]. Saya adalah individu yang cepat belajar, proaktif, dan memiliki semangat tinggi untuk memberikan yang terbaik.
Saya sangat berharap dapat diberikan kesempatan untuk mendiskusikan lebih lanjut kualifikasi saya dan bagaimana saya dapat berkontribusi pada [Nama Perusahaan]. Terima kasih banyak atas waktu dan pertimbangan Bapak/Ibu. Saya lampirkan CV saya untuk referensi lebih lanjut.
Hormat saya,
[Nama Lengkap]
[Nomor Telepon]
[Alamat Email]
[Link Profil LinkedIn (opsional)]
Analisis Contoh 1¶
Contoh ini fokus pada potensi, skill yang didapat dari pendidikan dan kegiatan non-akademis, serta kemauan belajar.
- Pembuka: Langsung menyebutkan posisi dan sumber informasi. Menyatakan kualifikasi dasar (jurusan) dan ketertarikan.
- Paragraf Isi: Menghubungkan pengalaman organisasi/proyek dengan skill yang relevan dengan dunia kerja (kerja sama tim, pemecahan masalah). Memberikan bukti kuantitatif (meningkatkan efisiensi 15%) menunjukkan dampak.
- Paragraf Isi Lanjutan: Menunjukkan riset tentang perusahaan dan menghubungkan passion pribadi dengan nilai atau bidang kerja perusahaan. Menegaskan sifat positif (cepat belajar, proaktif).
- Penutup: Mengulangi ketertarikan, menyatakan harapan wawancara, dan ucapan terima kasih. Profesional.
Contoh ini efektif untuk fresh graduate karena mengganti minimnya pengalaman kerja formal dengan menyoroti potensi, skill transferabel dari aktivitas lain, dan motivasi yang kuat untuk belajar dan berkontribusi.
Contoh 2: Profesional Berpengalaman (Melamar Posisi Serupa)¶
Jika kamu sudah berpengalaman dan melamar posisi yang sejalan dengan pengalamanmu, fokuslah pada pencapaian konkret, skill tingkat lanjut, dan bagaimana pengalamanmu sebelumnya relevan dengan tantangan di posisi baru.
[Tempat, Tanggal]
Kepada Yth.
[Nama Manajer Rekrutmen/Departemen HRD, jika tahu]
[Jabatan]
[Nama Perusahaan]
[Alamat Perusahaan]
Perihal: Lamaran Posisi [Nama Posisi]
Dengan hormat,
Saya menulis surat ini untuk menyatakan minat yang kuat terhadap posisi [Nama Posisi] yang saat ini dibuka di [Nama Perusahaan], seperti yang saya temukan di [Sebutkan Sumber]. Dengan pengalaman selama [Jumlah] tahun di bidang [Sebutkan Bidang Relevan, contoh: manajemen proyek IT] dan rekam jejak yang terbukti dalam [Sebutkan 2-3 Pencapaian Kunci, contoh: memimpin tim, mengoptimalkan proses, dan mencapai target strategis], saya yakin dapat memberikan kontribusi signifikan bagi tim [Nama Departemen/Tim, jika tahu] di [Nama Perusahaan].
Pada peran sebelumnya sebagai [Nama Posisi Sebelumnya] di [Nama Perusahaan Sebelumnya], saya bertanggung jawab atas [Sebutkan Tanggung Jawab Utama, contoh: pengelolaan siklus hidup proyek dari inisiasi hingga penutupan]. Saya berhasil [Sebutkan Pencapaian Kuantitatif, contoh: menyelesaikan tiga proyek besar tepat waktu dan di bawah anggaran, meningkatkan efisiensi tim sebesar 20% melalui implementasi metodologi baru, atau meraih penghargaan sebagai tim terbaik tahun 20XX]. Pengalaman ini telah membekali saya dengan skill yang solid dalam [Sebutkan Skill Spesifik, contoh: kepemimpinan tim, risk management, negosiasi vendor, dan penggunaan tools spesifik X].
Saya sangat terkesan dengan [Nama Perusahaan] terutama dalam [Sebutkan Alasan Spesifik, contoh: ekspansinya di pasar X, budaya perusahaannya yang kolaboratif, atau produk/layanan inovatif yang diluncurkan]. Posisi [Nama Posisi] ini menarik bagi saya karena menawarkan tantangan baru di [Sebutkan Aspek Menarik dari Posisi, contoh: skala proyek yang lebih besar, kesempatan menggunakan teknologi baru Y, atau kesempatan memimpin tim yang lebih besar], yang sejalan dengan aspirasi karir saya untuk terus berkembang dan memberikan dampak yang lebih besar.
Saya yakin pengalaman dan skill saya sangat relevan dengan kebutuhan [Nama Perusahaan] untuk posisi ini. Saya berharap dapat mendiskusikan lebih lanjut bagaimana saya bisa membantu [Nama Perusahaan] mencapai tujuannya. Terima kasih atas waktu dan pertimbangan Bapak/Ibu. Saya menantikan kabar baik dari Anda.
Hormat saya,
[Nama Lengkap]
[Nomor Telepon]
[Alamat Email]
[Link Profil LinkedIn (opsional)]
Analisis Contoh 2¶
Contoh ini menonjolkan pengalaman dan pencapaian yang relevan.
- Pembuka: Langsung menyebutkan pengalaman bertahun-tahun dan rekam jejak yang terbukti. Ini langsung menarik perhatian HRD yang mencari kandidat berpengalaman.
- Paragraf Isi: Memberikan contoh konkret dari tanggung jawab dan pencapaian di peran sebelumnya, lengkap dengan angka atau fakta yang terukur. Ini menunjukkan dampak nyata dari kontribusi sebelumnya. Menyebutkan skill spesifik yang didapat dari pengalaman tersebut.
- Paragraf Isi Lanjutan: Menunjukkan riset tentang perusahaan dan alasan spesifik kenapa posisi ini menarik, menghubungkannya dengan aspirasi karir untuk menunjukkan ambisi dan kesesuaian jangka panjang.
- Penutup: Menegaskan kembali kesesuaian kualifikasi dan menyatakan antusiasme untuk tahap selanjutnya. Profesional.
Contoh ini powerful karena menunjukkan bukti (pencapaian kuantitatif) dan pengalaman yang relevan, meyakinkan HRD bahwa kandidat ini punya bekal yang cukup untuk sukses di posisi yang dilamar.
Contoh 3: Ganti Jalur Karir (Career Changer)¶
Jika kamu ingin beralih karir ke bidang yang berbeda, surat motivasi jadi sangat krusial. Kamu perlu menjelaskan alasan peralihan karir ini, menyoroti skill transferabel (keterampilan yang bisa ditransfer dari pekerjaan lama ke yang baru), dan menunjukkan kemauan belajar serta adaptasi.
[Tempat, Tanggal]
Kepada Yth.
[Nama Manajer Rekrutmen/Departemen HRD, jika tahu]
[Jabatan]
[Nama Perusahaan]
[Alamat Perusahaan]
Perihal: Lamaran Posisi [Nama Posisi di Bidang Baru]
Dengan hormat,
Saya menulis surat ini untuk menyampaikan minat yang besar pada posisi [Nama Posisi di Bidang Baru] di [Nama Perusahaan], yang saya temukan melalui [Sebutkan Sumber]. Setelah berkarir selama [Jumlah] tahun di bidang [Bidang Karir Sebelumnya], saya memutuskan untuk melakukan transisi ke bidang [Bidang Karir Baru] karena [Sebutkan Alasan Pribadi yang Kuat dan Positif, contoh: passion yang mendalam, keinginan untuk menggunakan skill X di industri Y]. Saya percaya bahwa skill dan pengalaman unik yang saya peroleh dari [Bidang Karir Sebelumnya] sangat relevan dan berharga untuk peran ini di [Nama Perusahaan].
Selama berkarir sebagai [Nama Posisi Sebelumnya] di [Nama Perusahaan Sebelumnya], saya mengembangkan skill yang kuat dalam [Sebutkan Skill Transferabel yang Relevan, contoh: pemecahan masalah kompleks, komunikasi lintas departemen, analisis data, manajemen waktu, kerja tim, atau keterampilan teknis yang bisa diaplikasikan]. Misalnya, dalam proyek [Sebutkan Proyek Spesifik], saya bertanggung jawab atas [Sebutkan Tugas Relevan], yang berhasil menghasilkan [Sebutkan Hasil Positif, contoh: peningkatan efisiensi, perbaikan proses, atau solusi inovatif]. Meskipun bidangnya berbeda, kemampuan saya dalam [Sebutkan Skill Transferabel Lagi, contoh: memahami kebutuhan klien, mengelola prioritas, dan beradaptasi dengan cepat] akan sangat bermanfaat dalam menghadapi tantangan di posisi [Nama Posisi di Bidang Baru].
Saya telah melakukan riset mendalam mengenai [Bidang Karir Baru] dan secara aktif mengikuti perkembangan di industri ini melalui [Sebutkan Upaya yang Dilakukan, contoh: mengambil kursus online X, menghadiri webinar Y, mengikuti pelatihan Z, atau mengerjakan proyek pribadi terkait]. Saya sangat termotivasi untuk belajar hal baru dan mengembangkan diri di bidang ini. Ketertarikan saya pada [Nama Perusahaan] muncul karena [Sebutkan Alasan Spesifik, contoh: reputasi perusahaan dalam inovasi, kontribusinya pada industri, atau nilai-nilai perusahaan yang sejalan dengan saya]. Saya yakin lingkungan kerja di [Nama Perusahaan] akan menjadi tempat yang ideal bagi saya untuk berkontribusi dan tumbuh dalam karir baru saya.
Saya menyadari bahwa beralih karir membutuhkan penyesuaian, namun saya adalah individu yang tangguh, gigih, dan memiliki komitmen tinggi untuk sukses di bidang baru ini. Saya sangat antusias dengan kesempatan untuk membawa perspektif baru dan skill yang unik ke dalam tim Anda. Saya berharap bisa mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan lebih lanjut motivasi dan kualifikasi saya dalam sebuah wawancara. Terima kasih banyak atas waktu dan pertimbangan Anda.
Hormat saya,
[Nama Lengkap]
[Nomor Telepon]
[Alamat Email]
[Link Profil LinkedIn (opsional)]
Analisis Contoh 3¶
Contoh ini berfokus pada penjelasan alasan transisi, skill transferabel, dan bukti kemauan belajar/adaptasi.
- Pembuka: Jujur tentang transisi karir dan langsung menyatakan passion di bidang baru. Mengklaim bahwa skill dari bidang lama relevan.
- Paragraf Isi: Menjelaskan skill spesifik yang didapat dari pengalaman sebelumnya dan menghubungkannya dengan kebutuhan di bidang baru. Memberikan contoh konkret menunjukkan skill tersebut dalam aksi.
- Paragraf Isi Lanjutan: Memberikan bukti nyata bahwa kandidat serius dengan peralihan karir ini (mengikuti kursus, pelatihan, dll.). Menunjukkan riset tentang perusahaan dan alasan spesifik kenapa perusahaan ini yang dipilih untuk memulai karir baru.
- Penutup: Menegaskan ketangguhan dan komitmen untuk sukses di bidang baru. Menyatakan antusiasme untuk wawancara. Profesional.
Contoh ini penting untuk career changer karena mengatasi potensi keraguan HRD terhadap minimnya pengalaman langsung di bidang baru dengan menyoroti skill yang bisa ditransfer, motivasi yang kuat, dan upaya nyata untuk mempelajari bidang baru tersebut.
Image just for illustration
Tips Ampuh Menulis Surat Motivasi Kerja yang Memukau HRD¶
Menulis surat motivasi lebih dari sekadar mengikuti struktur. Ada beberapa tips yang bisa membuat suratmu benar-benar menonjol:
Personalisasi Adalah Kunci¶
Ini bukan surat massal! Hindari mengirim surat motivasi generik yang sama ke semua perusahaan. Luangkan waktu untuk meneliti setiap perusahaan dan sesuaikan isi suratmu. Sebutkan nama rekruter jika memungkinkan (kamu bisa cari di LinkedIn). Jelaskan kenapa kamu tertarik spesifik pada perusahaan ini dan posisi ini, bukan hanya “posisi di industri ini”. Personalisasi menunjukkan bahwa kamu serius dan melakukan riset.
Tunjukkan Risetmu Tentang Perusahaan¶
HRD suka melihat bahwa pelamar memahami perusahaan mereka. Sebutkan produk/layanan spesifik yang kamu kagumi, nilai perusahaan yang sejalan denganmu, berita terbaru tentang perusahaan, atau tantangan yang mungkin sedang dihadapi perusahaan (dan bagaimana kamu bisa membantu). Ini menunjukkan bahwa kamu bukan cuma asal melamar, tapi benar-benar tertarik dan sudah membayangkan diri kamu berkontribusi di sana.
Fokus pada Manfaat yang Bisa Kamu Berikan¶
Daripada hanya mendaftar apa yang kamu mau dari pekerjaan ini, fokuslah pada apa yang bisa kamu berikan kepada perusahaan. Bagaimana skill dan pengalamanmu bisa memecahkan masalah mereka? Bagaimana kamu bisa membantu tim mencapai target? Gunakan bahasa yang berorientasi pada hasil dan kontribusi. Ini adalah cara terbaik untuk meyakinkan HRD bahwa kamu adalah investasi yang berharga.
Gunakan Bahasa yang Tepat¶
Gunakan bahasa formal namun tetap terdengar personal dan antusias. Hindari typo dan kesalahan tata bahasa, karena ini bisa mengurangi kesan profesional. Gunakan kata-kata yang kuat dan positif. Sesuaikan gaya bahasa dengan budaya perusahaan jika kamu tahu. Untuk perusahaan yang lebih kasual dan kreatif, kamu bisa sedikit lebih ekspresif, tapi tetap profesional.
Cek Ulang dan Proofread!¶
Ini krusial! Setelah selesai menulis, baca ulang suratmu berkali-kali. Minta teman atau anggota keluarga untuk membacanya juga. Salah ketik, salah nama perusahaan, atau salah alamat email bisa fatal. Pastikan semua informasi kontak benar. Kirimkan surat dalam format PDF yang rapi.
Fakta Menarik Seputar Surat Lamaran & Motivasi¶
- Sebuah studi menunjukkan bahwa rata-rata rekruter hanya menghabiskan waktu sekitar 6-7 detik untuk melihat CV. Surat motivasi memberimu waktu tambahan untuk membuat kesan yang lebih mendalam, meskipun waktu membacanya mungkin juga singkat.
- Banyak HRD menyatakan bahwa surat motivasi yang dipersonalisasi adalah salah satu faktor penentu utama saat memilih kandidat untuk wawancara, terutama untuk posisi yang kompetitif.
- Kesalahan umum seperti salah nama perusahaan, typo yang parah, atau surat generik adalah alasan paling sering surat motivasi langsung disingkirkan.
- Dalam beberapa industri, seperti kreatif atau nirlaba, surat motivasi mungkin memiliki bobot yang lebih besar dibandingkan CV, karena menunjukkan passion dan keselarasan nilai.
- Surat motivasi yang berfokus pada “saya, saya, saya” tanpa menyebutkan bagaimana pelamar bisa membantu perusahaan cenderung kurang efektif dibandingkan yang berfokus pada “bagaimana saya bisa memberikan kontribusi”.
Tabel: Do’s and Don’ts dalam Surat Motivasi¶
| Do’s (Lakukan) | Don’ts (Hindari) |
|---|---|
| Personalisasi untuk setiap lamaran | Mengirim surat generik ke banyak perusahaan |
| Sebutkan nama rekruter (jika tahu) | Menggunakan sapaan “Kepada Yth. Bapak/Ibu” (jika tahu nama) |
| Hubungkan kualifikasimu dengan kebutuhan perusahaan | Hanya mendaftar ulang isi CV |
| Berikan contoh pencapaian konkret (dengan angka) | Klaim skill tanpa bukti atau contoh |
| Tunjukkan risetmu tentang perusahaan | Terkesan tidak tahu banyak tentang perusahaan |
| Jelaskan passion dan motivasimu | Terkesan hanya butuh pekerjaan apapun |
| Gunakan format profesional dan rapi | Mengirim dalam format yang berantakan atau file besar |
| Cek ulang typo dan grammar | Mengabaikan proofreading |
| Fokus pada kontribusi yang bisa diberikan | Fokus hanya pada apa yang kamu inginkan dari pekerjaan |
| Akhiri dengan ajakan untuk wawancara yang sopan | Terkesan menuntut atau memaksa diundang wawancara |
Image just for illustration
Kesimpulan Singkat¶
Surat motivasi kerja bukanlah formalitas belaka, tapi sebuah alat powerful yang bisa membantu kamu membedakan diri di pasar kerja yang kompetitif. Dengan struktur yang tepat, personalisasi, dan fokus pada kontribusi yang bisa kamu berikan, surat motivasi kamu bisa menarik perhatian HRD dan meningkatkan peluangmu untuk dipanggil wawancara. Latih terus kemampuan menulismu dan jangan pernah remehkan kekuatan kata-kata!
Yuk, Cerita Pengalamanmu!¶
Pernah punya pengalaman menarik dengan surat motivasi? Atau ada tips lain yang ingin kamu bagikan? Yuk, tulis di kolom komentar di bawah! Semoga artikel ini membantu kamu menulis surat motivasi terbaik untuk pekerjaan impianmu!
Posting Komentar