Panduan Lengkap: Contoh Surat Lamaran Kerja yang Baik & Benar + Template!
Surat lamaran kerja, atau yang sering disebut cover letter, itu ibarat “jabat tangan” pertamamu dengan calon pemberi kerja. Ini bukan cuma formalitas lho, tapi kesempatan emas buat kamu “menjual” diri secara singkat dan meyakinkan, kenapa sih mereka harus memilihmu dibanding puluhan, bahkan ratusan pelamar lain. Resume atau CV memang penting untuk merangkum riwayatmu, tapi surat lamaran ini yang memberikannya ‘nyawa’, cerita, dan sentuhan personal. Jadi, bikinnya nggak boleh asal-asalan!
Image just for illustration
Meskipun format surat lamaran kerja itu cenderung baku, ada beberapa elemen kunci yang kalau kamu kuasai, dijamin suratmu bakal menonjol. Bayangin aja, rekruter biasanya cuma punya waktu super singkat buat scanning setiap lamaran. Surat lamaran yang baik dan benar itu yang bisa langsung ‘nangkap’ perhatian mereka dari awal sampai akhir. Nah, apa aja sih elemen-elemen penting yang wajib ada? Yuk, kita bedah satu per satu.
Anatomi Surat Lamaran Kerja yang Memikat¶
Surat lamaran kerja yang profesional itu punya struktur yang jelas dan logis. Setiap bagian punya fungsinya masing-masing dalam menyampaikan pesanmu ke pihak perusahaan. Memahami fungsi setiap bagian ini akan membantumu menyusun kalimat yang tepat dan efektif. Ibarat membangun rumah, pondasinya harus kuat, dindingnya rapi, dan atapnya kokoh.
Image just for illustration
Kepala Surat: Identitasmu¶
Bagian paling atas surat ini adalah identitas kamu sebagai pengirim. Isinya meliputi nama lengkap, alamat lengkap, nomor telepon yang aktif, dan alamat email profesional (sebaiknya hindari alamat email yang ‘alay’ ya, pakai nama asli atau variasi profesional). Pastikan semua informasi kontak ini akurat dan mudah dibaca, karena ini cara perusahaan menghubungi kamu kalau tertarik. Kepala surat ini penting banget supaya HRD tahu siapa yang mengirim dan bagaimana cara menghubungi kembali dengan cepat.
Tanggal: Kapan Kamu Melamar?¶
Setelah identitasmu, tulis tanggal pembuatan surat. Format tanggalnya bisa fleksibel, tapi yang paling umum adalah “Kota, Tanggal Bulan Tahun”. Contoh: “Jakarta, 26 Oktober 2023”. Tanggal ini berfungsi sebagai referensi waktu kapan surat itu dibuat atau dikirim, penting untuk administrasi perusahaan.
Penerima Surat: Siapa yang Kamu Sapa?¶
Ini bagian krusial. Tulis nama perusahaan yang kamu tuju, beserta alamat lengkapnya (kalau tahu). Yang paling ideal adalah kalau kamu bisa mencantumkan nama orang yang bertanggung jawab atas proses rekrutmen atau manajer HRD (Kepada Yth. Bapak/Ibu [Nama Lengkap], Jabatan, Nama Perusahaan). Mencari tahu nama spesifik ini menunjukkan bahwa kamu serius dan sudah melakukan riset kecil. Kalau nggak tahu nama spesifiknya, cukup tulis jabatan umum seperti “Manager HRD” atau “Tim Rekrutmen” di [Nama Perusahaan].
Hal dan Lampiran: Singkat, Padat, Jelas¶
Bagian “Hal” ini sering disepelekan padahal penting banget. Tulis intinya di sini, yaitu “Permohonan Lamaran Kerja untuk Posisi [Nama Posisi yang Dilamar]”. Ini membantu rekruter langsung tahu tujuan suratmu tanpa harus membaca keseluruhan. Di bawah “Hal”, cantumkan “Lampiran” yang isinya menyebutkan dokumen apa saja yang kamu sertakan bersama surat lamaran ini (misalnya: satu berkas, tujuh lembar, dll., tergantung dokumen yang dilampirkan seperti CV, ijazah, transkrip nilai, sertifikat, dll.).
Salam Pembuka: Awal Percakapan¶
Salam pembuka yang paling standar dan profesional di Indonesia adalah “Dengan Hormat,”. Beberapa format lain mungkin ada, tapi ini yang paling aman dan diterima secara luas. Salam pembuka ini menandai dimulainya isi surat yang sebenarnya.
Paragraf Pembuka: Kesan Pertama yang Menggoda¶
Paragraf ini adalah pembuka suratmu. Di sini, kamu perlu menyampaikan beberapa hal penting:
1. Posisi yang Dilamar: Sebutkan dengan jelas posisi apa yang kamu minati.
2. Sumber Informasi: Beri tahu dari mana kamu mendapatkan informasi lowongan tersebut (website perusahaan, portal kerja online, referensi teman, dll.). Ini membantu perusahaan melacak efektivitas sumber rekrutmen mereka.
3. Ekspresikan Minat: Tunjukkan antusiasmemu terhadap posisi tersebut dan perusahaan.
Paragraf ini harus singkat, padat, dan langsung ke intinya. Hindari basa-basi yang tidak perlu. Tujuannya adalah membuat rekruter tertarik untuk melanjutkan membaca. Contoh: “Dengan hormat, berdasarkan informasi lowongan pekerjaan yang saya lihat di website [Nama Website] pada tanggal [Tanggal], dengan ini saya bermaksud mengajukan lamaran untuk posisi [Nama Posisi] di [Nama Perusahaan]. Saya sangat tertarik dengan posisi ini karena [sebutkan alasan singkat yang relevan, misal: sejalan dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman saya].”
Paragraf Isi: Jantung Surat Lamaranmu¶
Nah, bagian ini adalah inti dari surat lamaranmu, di mana kamu menjelaskan mengapa kamu adalah kandidat yang tepat untuk posisi tersebut. Di sinilah kamu “menjual” kualifikasi, pengalaman, dan keterampilanmu yang paling relevan dengan persyaratan di iklan lowongan. Jangan hanya mencantumkan semua yang ada di CV, tapi pilihlah yang paling relevan dan jelaskan bagaimana itu bermanfaat bagi perusahaan.
Bagaimana Mengembangkan Paragraf Isi agar Menarik?
- Hubungkan Diri dengan Persyaratan: Baca kembali iklan lowongan kerja dengan teliti. Identifikasi persyaratan utama (keterampilan teknis, pengalaman, kualifikasi pendidikan, kepribadian). Di paragraf isi, sebutkan bagaimana kamu memenuhi persyaratan tersebut. Gunakan kata kunci yang ada di iklan lowongan, ini penting terutama jika perusahaan menggunakan sistem ATS (Applicant Tracking System) untuk menyaring lamaran awal.
- Sebutkan Pengalaman dan Pencapaian Relevan: Jangan hanya bilang “Saya punya pengalaman di bidang X”. Lebih baik, jelaskan secara spesifik: “Selama [Jumlah] tahun bekerja sebagai [Jabatan Sebelumnya] di [Nama Perusahaan Sebelumnya], saya bertanggung jawab untuk [Sebutkan tanggung jawab utama yang relevan]. Salah satu pencapaian saya adalah [Jelaskan pencapaian spesifik, kalau bisa dengan angka atau data] yang berdampak positif pada [Sebutkan dampak positifnya].” Menggunakan format ini, meskipun singkat, menunjukkan kontribusimu sebelumnya.
- Tunjukkan Keterampilan (Skills) yang Dimiliki: Cantumkan keterampilan spesifik yang relevan dengan posisi yang dilamar. Baik itu keterampilan teknis (misal: mahir software tertentu, bahasa pemrograman, analisis data) maupun soft skills (misal: komunikasi, kepemimpinan, kerja tim). Jelaskan bagaimana kamu menggunakan keterampilan tersebut dalam pengalamanmu.
- Sesuaikan dengan Budaya Perusahaan: Jika kamu sudah melakukan riset tentang perusahaan dan memahami nilai-nilai atau budaya kerja mereka, coba sebutkan bagaimana kamu bisa beradaptasi atau berkontribusi pada budaya tersebut. Ini menunjukkan bahwa kamu tidak hanya melamar pekerjaan, tapi juga tertarik pada perusahaan itu sendiri. Misalnya, “Saya mengagumi komitmen [Nama Perusahaan] terhadap [nilai perusahaan], dan saya yakin etos kerja saya sejalan dengan nilai tersebut.”
- Gunakan Paragraf yang Berbeda Jika Perlu: Jika kualifikasi dan pengalamanmu cukup banyak dan beragam, kamu bisa membaginya ke dalam 2-3 paragraf isi. Paragraf pertama fokus pada pengalaman kerja formal, paragraf kedua bisa fokus pada proyek atau pencapaian spesifik, dan paragraf ketiga bisa fokus pada keterampilan teknis atau soft skills yang belum dibahas. Pastikan setiap paragraf punya satu ide utama.
- Contoh Pengembangan: Daripada hanya menulis “Saya memiliki pengalaman di bidang marketing”, kamu bisa mengembangkannya jadi: “Selama 3 tahun berkarir di industri [Nama Industri], saya telah berhasil merancang dan mengimplementasikan strategi digital marketing yang meningkatkan engagement audiens sebesar 25% dan menghasilkan peningkatan lead sebesar 15% dalam 6 bulan. Saya terampil menggunakan berbagai tools analisis data dan campaign management, serta memiliki kemampuan kuat dalam [sebutkan soft skill relevan, misal: bekerja dalam tim maupun secara mandiri].” Ini jauh lebih meyakinkan karena ada angka dan konteksnya.
Bagian ini adalah tempatmu berkreasi (dalam batasan profesional) dan menunjukkan keunikanmu. Jangan takut menyorot hal-hal yang membedakanmu, selama itu relevan dengan posisi yang dilamar. Ingat, tujuannya adalah membuat rekruter berpikir, “Oke, kandidat ini punya apa yang kita cari dan dia tahu cara menyampaikannya dengan baik.”
Paragraf Penutup: Akhiri dengan Keyakinan¶
Setelah menjelaskan kualifikasi dan pengalamanmu, paragraf penutup adalah tempat untuk:
1. Menegaskan Kembali Minat: Sekali lagi sampaikan betapa kamu tertarik dengan posisi dan perusahaan tersebut.
2. Menyebutkan Dokumen Terlampir: Ingatkan bahwa kamu melampirkan CV atau resume untuk informasi lebih detail.
3. Menyatakan Ketersediaan untuk Interview: Sampaikan kesiapanmu untuk dihubungi dan mengikuti proses seleksi selanjutnya, seperti wawancara.
4. Mengucapkan Terima Kasih: Tutup surat dengan ucapan terima kasih atas waktu dan pertimbangan rekruter.
Contoh: “Besar harapan saya untuk dapat bergabung dengan tim [Nama Perusahaan]. Sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut, saya lampirkan Curriculum Vitae yang berisi detail kualifikasi dan pengalaman saya. Saya sangat menantikan kesempatan untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai bagaimana saya dapat berkontribusi pada [Nama Perusahaan] dalam sebuah sesi wawancara. Atas perhatian dan waktu Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.”
Salam Penutup: Pamit yang Sopan¶
Sama seperti salam pembuka, gunakan salam penutup yang standar dan profesional. “Hormat Saya,” atau “Dengan hormat,” adalah pilihan yang umum.
Tanda Tangan dan Nama Lengkap: Legitimasi Dirimu¶
Terakhir, bubuhkan tanda tangan (jika surat fisik) atau ruang untuk tanda tangan (jika digital) diikuti dengan nama lengkapmu yang diketik. Ini menegaskan bahwa surat tersebut benar-benar kamu yang buat dan kirim. Untuk surat digital (email), biasanya cukup nama lengkap yang diketik di bawah salam penutup.
Tips Jitu Membuat Surat Lamaran Anti-Tolak¶
Menulis surat lamaran yang baik bukan hanya soal strukturnya, tapi juga bagaimana kamu menyajikan isinya. Beberapa tips di bawah ini bisa jadi pembeda antara surat yang dibaca sekilas dan surat yang bikin rekruter penasaran.
Image just for illustration
Personalisasi adalah Kunci¶
Ini adalah tips paling powerful! Jangan pernah mengirim surat lamaran yang sama persis ke banyak perusahaan. Setiap perusahaan itu unik, setiap posisi itu unik. Luangkan waktu untuk menyesuaikan isi suratmu dengan perusahaan dan posisi yang kamu lamar. Sebutkan nama perusahaan di paragraf isi, hubungkan pengalamanmu dengan kebutuhan spesifik perusahaan, dan tunjukkan kalau kamu sudah melakukan riset tentang mereka. Surat yang dipersonalisasi menunjukkan keseriusan dan ketertarikanmu yang tulus.
Gunakan Kata Kunci dari Iklan Lowongan¶
Banyak perusahaan modern, terutama yang besar, menggunakan sistem ATS untuk menyaring lamaran sebelum sampai ke tangan manusia. Sistem ini mencari kata kunci tertentu yang biasanya diambil dari deskripsi pekerjaan. Jadi, pastikan kamu membaca baik-baik iklan lowongan dan mengintegrasikan kata kunci relevan (misal: nama software, keterampilan spesifik, tanggung jawab kerja) ke dalam surat lamaranmu, terutama di paragraf isi. Tapi ingat, integrasikan secara alami ya, jangan hanya menjejali kata kunci tanpa makna.
Periksa Ulang, Periksa Lagi, Periksa Terus!¶
Kesalahan tata bahasa, typo, atau salah ketik nama perusahaan/perekrut adalah red flag besar bagi rekruter. Itu menunjukkan ketidakcermatan dan kurangnya profesionalisme. Setelah selesai menulis, baca berulang kali. Baca dari bawah ke atas juga bisa membantu menemukan kesalahan. Kalau perlu, minta teman atau anggota keluarga untuk membacanya. Jangan pernah mengirim surat lamaran tanpa proses proofreading yang teliti.
Ceritakan Kisahmu (Singkat!)¶
Daripada sekadar mencantumkan daftar tugas, cobalah ceritakan bagaimana kamu berhasil melakukan tugas-tugas tersebut atau menghadapi tantangan. Ini yang disebut pendekatan STAR (Situation, Task, Action, Result), meskipun di surat lamaran bentuknya lebih ringkas. Fokus pada hasil atau dampak positif dari tindakanmu. Misalnya, daripada bilang “Bertanggung jawab mengelola media sosial”, kamu bisa bilang “Berhasil meningkatkan follower Instagram sebesar 30% dalam 3 bulan melalui strategi konten yang menarik.”
Tunjukkan Antusiasme, Jangan Terkesan Mengemis¶
Sampaikan ketertarikanmu dengan jelas dan antusias. Gunakan bahasa yang positif dan percaya diri (tapi jangan sombong!). Rekruter ingin melihat calon karyawan yang bersemangat dengan pekerjaan dan perusahaan mereka. Hindari bahasa yang terkesan putus asa atau terlalu menekan.
Format Profesional, Konten Menarik¶
Pastikan format suratmu rapi. Gunakan font standar dan mudah dibaca (misalnya Arial, Calibri, Times New Roman) dengan ukuran 10-12pt. Atur spasi antar paragraf agar tidak terlalu rapat. Umumnya, surat lamaran yang baik itu hanya satu halaman. Jika lebih dari satu halaman, kemungkinan isinya terlalu bertele-tele. Jaga agar tetap ringkas namun padat informasi.
Jebakan yang Harus Dihindari Saat Menulis Surat Lamaran¶
Ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan pelamar dan bisa langsung menggugurkan lamaranmu, betapapun bagusnya CV-mu. Waspadai ini!
Image just for illustration
Kesalahan Tata Bahasa dan Typo Fatal¶
Sudah disebut di tips, tapi ini saking pentingnya sampai perlu diulang. Satu typo saja bisa mencitrakan kamu sebagai orang yang ceroboh dan tidak detail. Dalam dunia kerja, detail itu krusial. Jangan biarkan typo sederhana menghancurkan kesempatanmu.
Mengirim Surat Generik ke Banyak Perusahaan¶
Kesalahan paling umum dan paling dibenci rekruter. Surat yang isinya sama untuk semua perusahaan itu terlihat malas dan tidak tulus. Rekruter tahu kok kalau mereka menerima surat yang persis sama dengan yang dikirim ke kompetitor mereka. Ini langsung mengurangi nilai lamaranmu drastis.
Salah Nama Perusahaan atau Perekrut¶
Ini bahkan lebih buruk dari typo biasa. Bayangkan kamu melamar ke PT A, tapi di surat lamaranmu tertulis “Kepada Yth. Manager HRD PT B”. Ini menunjukkan kamu tidak teliti sama sekali, bahkan tidak melakukan cek dasar sebelum mengirim. Fatal error!
Surat Terlalu Panjang atau Terlalu Pendek¶
Surat lamaran yang efektif itu umumnya satu halaman. Jika lebih, rekruter mungkin tidak punya waktu atau kesabaran untuk membaca semuanya. Jika terlalu pendek, kamu mungkin tidak berhasil menyampaikan kualifikasi dan ketertarikanmu secara memadai. Temukan keseimbangan yang tepat: ringkas tapi informatif.
Nada yang Tidak Tepat (Sombong atau Putus Asa)¶
Menunjukkan kepercayaan diri itu bagus, tapi jangan sampai terkesan sombong atau arogan (“Perusahaan Anda beruntung jika bisa mendapatkan saya”). Sebaliknya, jangan juga terdengar putus asa atau memohon (“Saya sangat membutuhkan pekerjaan ini, tolong terima saya”). Jaga nada bicara tetap profesional, positif, dan penuh keyakinan yang realistis.
Rangkuman Bagian Surat Lamaran dalam Tabel¶
Untuk mempermudah visualisasi, berikut rangkuman singkat bagian-bagian penting surat lamaran:
| Bagian | Fungsi | Keterangan Singkat |
|---|---|---|
| Kepala Surat | Identitas Pengirim | Nama, Alamat, Kontakmu (Telepon, Email). |
| Tanggal | Referensi Waktu Pembuatan Surat | Tanggal saat surat ditulis. |
| Penerima Surat | Identitas Tujuan Surat | Nama Perusahaan, Alamat, (jika tahu: Nama & Jabatan Perekrut). |
| Hal | Inti Tujuan Surat | Posisi yang dilamar. |
| Lampiran | Daftar Dokumen Pelengkap | Jumlah atau jenis dokumen yang disertakan (CV, ijazah, dll). |
| Salam Pembuka | Pembuka Komunikasi | Dengan Hormat, |
| Paragraf Pembuka | Pengantar Lamaran | Sebutkan posisi, sumber info, dan minat awal. |
| Paragraf Isi | Penjelasan Kualifikasi & Relevansi | Jelaskan pengalaman, skill, pencapaian yang relevan dengan posisi & perusahaan. |
| Paragraf Penutup | Penegasan & Ajakan Tindak Lanjut | Tegaskan minat, sebut CV terlampir, nyatakan kesiapan interview, ucapkan terima kasih. |
| Salam Penutup | Penutup Komunikasi | Hormat Saya, / Dengan Hormat, |
| Tanda Tangan & Nama Lengkap | Legitimasi Surat | Tanda tangan (jika fisik) & nama lengkapmu. |
Mengirim Surat Lamaran di Era Digital¶
Saat ini, kebanyakan lamaran dikirim via email atau melalui portal karir online. Ada beberapa penyesuaian yang perlu kamu perhatikan:
Mengirim Lewat Email¶
- Subjek Email: Jangan pernah mengosongkan subjek! Buat subjek yang jelas dan informatif, misalnya: “Lamaran Kerja - [Nama Posisi yang Dilamar] - [Nama Lengkapmu]”. Ini memudahkan rekruter mengidentifikasi emailmu di antara ratusan email lain.
- Isi Email: Kamu punya dua pilihan. Pertama, tulis surat lamaranmu langsung di badan email. Kedua, lampirkan surat lamaran sebagai file PDF dan tulis ringkasan singkat yang profesional di badan email yang merujuk ke lampiran tersebut. Pilihan pertama sering disukai karena rekruter bisa langsung membaca tanpa perlu mengunduh file. Jika memilih ini, pastikan formatnya rapi dan mudah dibaca di berbagai perangkat.
- Lampiran: Lampirkan CV dan surat lamaran dalam format PDF. PDF memastikan format dokumen tidak berubah saat dibuka di sistem atau perangkat yang berbeda. Beri nama file secara profesional dan mudah diidentifikasi, misalnya: “SuratLamaran_NamaLengkap_PosisiDilamar.pdf” dan “CV_NamaLengkap.pdf”.
Melalui Portal Karir Online¶
Biasanya portal karir online punya formulir khusus yang harus diisi. Kadang ada kolom khusus untuk “Cover Letter” atau “Motivation Letter”. Isi kolom ini dengan isi surat lamaranmu yang sudah disiapkan. Pastikan kamu menyesuaikannya jika ada batasan karakter. Jika portal hanya meminta unggah dokumen, unggah file PDF surat lamaran dan CV yang sudah kamu siapkan.
Contoh Kerangka Surat Lamaran (Bukan Full Teks)¶
Ini bukan contoh surat lamaran yang siap pakai ya, tapi lebih ke kerangka yang bisa kamu isi dengan data dan pengalamanmu sendiri. Ingat, kuncinya adalah personalisasi.
[Nama Lengkapmu]
[Alamat Lengkapmu]
[Nomor Teleponmu]
[Alamat Email Profesionalmu]
[Tanggal Penulisan Surat]
Kepada Yth.
[Nama Perekrut/Jabatan, jika tahu]
[Nama Perusahaan]
[Alamat Perusahaan]
Hal : Permohonan Lamaran Kerja untuk Posisi [Nama Posisi yang Dilamar]
Lampiran: [Jumlah] Berkas
Dengan Hormat,
Berdasarkan informasi lowongan pekerjaan yang saya peroleh dari [Sumber Informasi] pada tanggal [Tanggal Info Lowongan], dengan ini saya mengajukan permohonan untuk mengisi posisi [Nama Posisi yang Dilamar] di [Nama Perusahaan].
Saya sangat tertarik dengan posisi ini karena [Jelaskan singkat mengapa tertarik, hubungkan dengan passion/latar belakangmu]. Dengan latar belakang pendidikan di bidang [Bidang Pendidikan] dan pengalaman kerja sebagai [Jabatan Sebelumnya] selama [Durasi] di [Nama Perusahaan Sebelumnya], saya yakin kualifikasi saya sesuai dengan yang dibutuhkan.
Selama berkarir, saya memiliki pengalaman dalam [Sebutkan 1-2 tanggung jawab utama yang relevan]. Selain itu, saya juga berhasil [Sebutkan 1-2 pencapaian spesifik, kalau bisa dengan data/angka] yang memberikan dampak positif [Jelaskan dampaknya]. Saya menguasai [Sebutkan keterampilan teknis atau soft skill spesifik yang relevan].
Saya mengagumi [Sebutkan sesuatu tentang perusahaan yang kamu riset, misal: visi, misi, proyek, budaya kerja] dan percaya bahwa kemampuan [Sebutkan skillmu lagi] saya dapat berkontribusi dalam [Sebutkan kontribusi spesifik yang bisa kamu berikan]. Saya adalah individu yang [Sebutkan 1-2 sifat positif yang relevan, misal: proaktif, cepat belajar, berorientasi pada hasil].
Besar harapan saya untuk dapat bergabung dengan tim [Nama Departemen atau Nama Perusahaan]. Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan Curriculum Vitae yang berisi detail kualifikasi dan pengalaman saya. Saya siap untuk mengikuti seluruh tahapan seleksi dan menantikan kesempatan untuk berdiskusi lebih lanjut dalam sesi wawancara.
Atas perhatian dan waktu Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
[Tanda Tangan (jika fisik)]
[Nama Lengkapmu]
Ingat, kerangka ini hanya panduan. Kamu harus mengisinya dengan kalimat-kalimatmu sendiri, disesuaikan dengan gaya bahasa yang profesional namun tetap menunjukkan kepribadianmu, dan yang paling penting, relevan dengan posisi dan perusahaan yang kamu lamar. Jangan malas untuk mengganti atau menambahkan kalimat di paragraf isi agar benar-benar mencerminkan dirimu dan match dengan apa yang dicari perusahaan.
Kesimpulan¶
Menulis surat lamaran kerja yang baik dan benar memang butuh effort, tapi hasilnya sepadan. Ini adalah kesempatanmu untuk membuat kesan pertama yang kuat dan menunjukkan kepada rekruter bahwa kamu bukan hanya sekadar “nama di atas kertas”, tapi individu yang bersemangat, berkualifikasi, dan pas untuk posisi tersebut. Luangkan waktu, lakukan riset, sesuaikan isinya, dan jangan pernah lewatkan tahap proofreading. Surat lamaran yang dipikirkan dengan matang bisa menjadi jembatan emas yang membawamu ke tahap wawancara.
Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar! Apa tantangan terbesar saat kamu menulis surat lamaran? Atau mungkin ada tips jitu lain yang pernah kamu gunakan? Ceritakan di bawah ya!
Posting Komentar