Surat Lamaran Kerja di Folio: Panduan Lengkap + Contoh Menarik!
Mungkin kedengarannya agak jadul, ya? Di era digital yang serba canggih ini, melamar kerja biasanya identik dengan mengirim email atau mengisi formulir online. Tapi tahukah kamu, masih ada lho, perusahaan atau instansi tertentu yang meminta calon pelamar untuk menulis surat lamaran kerja secara manual, di atas kertas folio bergaris. Kenapa begitu? Ada banyak alasan, mulai dari tradisi, keinginan melihat tulisan tangan (yang konon bisa mencerminkan karakter), sampai sebagai salah satu cara seleksi awal untuk menilai kerapian dan ketelitian.
Menulis surat lamaran kerja di kertas folio bukan sekadar menulis biasa. Ini butuh ketelitian, kerapian, dan pemahaman format yang benar. Kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal, mulai dari surat terlihat kotor, tidak rapi, hingga dianggap tidak memenuhi syarat. Jadi, kalau kamu dihadapkan pada situasi ini, jangan panik! Artikel ini akan jadi panduan lengkapmu.
Kenapa Masih Diminta Menulis di Kertas Folio?¶
Ada beberapa alasan di balik permintaan unik ini di tengah gempuran era digital. Memahaminya bisa membantumu mempersiapkan diri dengan lebih baik.
Melihat Ketelitian dan Kerapian¶
Menulis di kertas folio butuh konsentrasi tinggi. Salah tulis atau coret-coret bisa bikin suratmu terlihat tidak profesional. HRD atau perekrut bisa jadi menggunakan ini untuk menilai seberapa teliti dan rapi kamu dalam melakukan pekerjaan. Ini semacam tes awal yang nggak tertulis, lho.
Image just for illustration
Menilai Kesungguhan dan Usaha¶
Mengetik di komputer itu mudah, bisa dihapus, diedit, dan dicetak ulang berkali-kali. Menulis tangan di kertas folio itu beda. Butuh waktu lebih lama, tenaga, dan kesabaran. Permintaan ini bisa jadi cara perusahaan melihat seberapa besar usaha dan kesungguhanmu untuk mendapatkan posisi yang dilamar. Ini menunjukkan level komitmen yang berbeda.
Analisis Tulisan Tangan (Grafologi)¶
Meskipun nggak semua perusahaan menggunakan metode ini, ada juga lho yang percaya bahwa tulisan tangan bisa memberikan gambaran tentang kepribadian seseorang. Karakter tulisan, kemiringan, tekanan, spasi antar kata, semua bisa diinterpretasikan oleh ahli grafologi. Jadi, hati-hati dan usahakan menulis dengan tenang dan jelas.
Ketersediaan dan Tradisi¶
Di beberapa daerah atau instansi pemerintahan, tradisi penggunaan surat tulisan tangan masih dipertahankan. Selain itu, di tempat yang akses komputer atau printer terbatas, surat tulisan tangan jadi opsi yang paling praktis. Jadi, jangan heran kalau masih menjumpai permintaan seperti ini.
Kelebihan dan Kekurangan Surat Lamaran Tulis Tangan di Kertas Folio¶
Setiap metode punya plus minusnya. Menulis surat lamaran di kertas folio juga begitu.
Kelebihan¶
- Terlihat Personal dan Unik: Surat tulisan tangan punya sentuhan pribadi yang nggak didapat dari surat ketikan standar. Ini bisa membuat lamaranmu lebih menonjol.
- Menunjukkan Kesungguhan: Proses menulis tangan yang lebih “sulit” dan memakan waktu bisa diartikan sebagai bukti nyata kesungguhan pelamar.
- Potensi Analisis Karakter: Seperti yang disebutkan sebelumnya, ini bisa jadi kesempatan (atau tantangan) untuk menunjukkan sisi positif dirimu lewat tulisan tangan.
Kekurangan¶
- Rentan Kesalahan: Salah tulis sedikit saja bisa merusak seluruh surat. Coretan sangat dihindari.
- Membutuhkan Kerapian Ekstra: Kalau tulisan tanganmu kurang rapi, ini bisa jadi bumerang. Keterbacaan adalah kunci.
- Proses Pembuatan Lebih Lama: Dibandingkan mengetik, menulis tangan jelas memakan waktu lebih lama, terutama jika kamu harus mengulang karena salah.
- Sulit Digandakan atau Diubah: Kalau ada informasi yang perlu diubah, kamu harus menulis ulang dari awal. Menggandakannya pun harus difotokopi, yang kadang mengurangi kualitas.
Berikut adalah tabel sederhana perbandingan antara surat lamaran tulis tangan dan ketikan:
| Aspek | Surat Lamaran Tulis Tangan di Kertas Folio | Surat Lamaran Ketikan (Komputer) |
|---|---|---|
| Sentuhan Personal | Tinggi | Rendah |
| Kemudahan Koreksi | Sangat Sulit | Sangat Mudah |
| Waktu Pembuatan | Lama | Cepat |
| Kerapian | Tergantung Pelamar | Umumnya Rapi dan Standar |
| Potensi Unik | Tinggi | Rendah |
| Resiko Kesalahan | Tinggi | Rendah |
| Ganda/Ubah | Sulit | Sangat Mudah |
Komponen Penting Surat Lamaran Kerja¶
Sebelum mulai menulis di kertas folio, pahami dulu apa saja bagian-bagian krusial yang harus ada di dalam surat lamaran kerja. Format ini standar, baik untuk surat tulisan tangan maupun ketikan.
1. Tempat dan Tanggal Pembuatan Surat¶
Ditulis di pojok kanan atas. Contoh: Jakarta, 26 Oktober 2023. Pastikan nama kota dan tanggalnya tepat.
2. Hal dan Lampiran¶
- Hal: Jelaskan inti suratmu. Contoh: Hal: Lamaran Pekerjaan atau Hal: Permohonan Menjadi [Nama Posisi].
- Lampiran: Sebutkan berapa jumlah dokumen pendukung yang kamu sertakan. Contoh: Lampiran: 7 (Tujuh) Berkas. Jika tidak ada lampiran, cukup tulis Lampiran: -.
3. Kepada Yth. / Penerima¶
Tuliskan dengan jelas kepada siapa surat itu ditujukan. Sebaiknya tujukan langsung kepada HRD Manager atau pimpinan yang berwenang jika kamu tahu namanya. Jika tidak, tujukan kepada Yth. Bapak/Ibu Pimpinan [Nama Perusahaan]. Tulis alamat lengkap perusahaan.
4. Salam Pembuka¶
Gunakan salam yang sopan. Contoh: Dengan hormat, atau Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh (jika sesuai konteks dan keyakinan).
5. Isi Surat¶
Ini adalah bagian paling penting. Terdiri dari beberapa paragraf:
* Paragraf Pembuka: Menyatakan maksudmu menulis surat (melamar pekerjaan) dan dari mana kamu mendapatkan informasi lowongan (misalnya dari iklan di koran, internet, atau info dari teman).
* Paragraf Isi: Jelaskan mengapa kamu tertarik dengan posisi tersebut dan perusahaan. Hubungkan kualifikasi, pengalaman, dan skill yang kamu miliki dengan persyaratan yang diminta. Ini saatnya “menjual” dirimu. Sebutkan pendidikan terakhir, pengalaman kerja (jika ada), serta keahlian spesifik yang relevan.
* Paragraf Penutup: Nyatakan harapanmu untuk diberi kesempatan wawancara. Ucapkan terima kasih atas waktu dan perhatian mereka.
6. Salam Penutup¶
Gunakan salam penutup yang sopan. Contoh: Hormat saya, atau Dengan takzim,.
7. Tanda Tangan dan Nama Terang¶
Bubuhkan tanda tanganmu di atas nama lengkapmu. Pastikan nama lengkapmu ditulis dengan jelas dan mudah dibaca.
Tips Menulis Surat Lamaran di Kertas Folio Agar Rapi dan Efektif¶
Menulis di kertas folio butuh strategi khusus agar hasilnya maksimal. Ikuti tips ini:
1. Siapkan Alat Tulis Berkualitas¶
Pilih pena yang tintanya lancar, tidak bocor, dan warnanya pekat (biasanya hitam atau biru gelap). Hindari pulpen gel yang mudah luntur atau pena dengan tinta terlalu encer. Gunakan pensil untuk membuat garis bantu (jika perlu) dan penghapus yang bersih.
2. Pilih Kertas Folio yang Bersih dan Tidak Kusut¶
Gunakan kertas folio bergaris yang baru, tidak ada lipatan permanen, noda, atau robekan. Kualitas kertas juga penting.
Image just for illustration
3. Buat Draf Terlebih Dahulu¶
Jangan langsung menulis di kertas folio yang asli. Buat draf kasar di kertas lain, boleh kertas buram atau kertas biasa. Ini membantumu merancang isi surat, memilih kata-kata yang tepat, dan memastikan semua komponen penting sudah masuk. Cek ejaan dan tata bahasa di draf ini.
4. Perhatikan Tata Letak dan Spasi¶
Meskipun kertas folio bergaris membantumu menjaga tulisan tetap lurus, kamu tetap harus memperhatikan jarak antar baris (mengikuti garis yang ada) dan jarak antar kata agar mudah dibaca. Beri jarak yang cukup antara setiap bagian (alamat, salam pembuka, paragraf isi, dll.). Jangan terlalu rapat atau terlalu renggang.
5. Tulis dengan Tenang dan Pelan¶
Jangan terburu-buru. Tulis dengan kecepatan yang membuat tulisanmu stabil dan rapi. Usahakan ukuran huruf konsisten dari awal sampai akhir. Jaga agar tulisan tidak terlalu kecil (sulit dibaca) atau terlalu besar (memakan banyak tempat dan terlihat kurang profesional).
6. Jaga Kerapian Seluruh Halaman¶
Hindari coretan, tip-ex, atau noda tinta. Jika kamu melakukan kesalahan fatal (salah tulis nama, salah alamat, atau ada coretan besar), jangan ragu untuk mengulang dari awal di kertas folio yang baru. Lebih baik menghabiskan beberapa lembar kertas daripada mengirim surat yang terlihat kotor.
7. Gunakan Bahasa yang Formal, Sopan, dan Jelas¶
Meskipun gaya penulisannya di sini casual, isi surat lamaranmu harus tetap menggunakan bahasa Indonesia yang baku, formal, sopan, dan mudah dipahami. Hindari singkatan, bahasa gaul, atau kalimat yang bertele-tele. Langsung ke pokok permasalahan dengan efektif.
8. Perhatikan Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca¶
Ini penting banget. Pastikan penggunaan huruf kapital pada awal kalimat, nama orang, nama tempat, dan nama perusahaan sudah benar. Begitu juga dengan tanda baca seperti titik, koma, dan lainnya. Kesalahan tanda baca bisa mengubah makna kalimat.
9. Hindari Menekan Pena Terlalu Kuat¶
Menekan pena terlalu kuat bisa membuat tulisan tembus ke halaman berikutnya atau membuat kertas berbekas. Menulis dengan tekanan yang pas akan membuat tulisanmu terlihat lebih bersih dan rapi.
10. Cek Ulang Sebelum Mengirim¶
Setelah selesai menulis, baca ulang seluruh surat dengan teliti. Cek apakah ada kesalahan ejaan, tata bahasa, penulisan nama, alamat, atau tanggal. Pastikan semua komponen surat sudah lengkap dan sesuai dengan format yang diminta. Kamu bisa minta orang lain untuk membacanya juga, kadang mata yang berbeda bisa menemukan kesalahan yang luput dari perhatianmu.
Struktur Surat Lamaran Kerja di Kertas Folio (Contoh Sederhana)¶
Untuk mempermudah, bayangkan kertas folio bergaris di depanmu. Kamu akan mengisi bagian-bagiannya seperti ini:
mermaid
graph TD
A[Kertas Folio Bergaris] --> B(Pojok Kanan Atas: Tempat, Tanggal);
B --> C(Dibawahnya Kiri: Hal, Lampiran);
C --> D(Dibawahnya Kiri Lagi: Kepada Yth. / Penerima);
D --> E(Beberapa Baris Dibawah: Salam Pembuka);
E --> F(Dibawahnya: Paragraf Pembuka);
F --> G(Dibawahnya: Paragraf Isi 1);
G --> H(Dibawahnya: Paragraf Isi 2 / Tambahan);
H --> I(Dibawahnya: Paragraf Penutup);
I --> J(Beberapa Baris Dibawah Kanan: Salam Penutup);
J --> K(Dibawahnya: Tanda Tangan);
K --> L(Dibawah Tanda Tangan: Nama Terang);
Diagram ini menunjukkan urutan dan posisi elemen-elemen utama dalam surat lamaran kerja di kertas folio.
Mengatasi Tantangan Umum¶
Menulis di kertas folio pasti ada tantangannya. Misalnya, tiba-tiba salah tulis di baris terakhir! Panik? Jangan.
- Salah Tulis: Jika kesalahan kecil dan tidak merusak keterbacaan (misal: kelebihan satu huruf yang bisa disamarkan), terkadang masih bisa ditoleransi jika kamu sangat yakin suratmu sudah sempurna di bagian lain dan waktu terbatas. Tapi, jika kesalahannya jelas dan mengganggu, sangat disarankan untuk menulis ulang. Anggap ini latihan kesabaran dan ketelitian.
- Tangan Berkeringat: Ini bisa bikin kertas jadi lembap dan tintamu luntur. Pastikan tanganmu kering sebelum menulis. Kamu bisa alasi tanganmu dengan kertas lain atau tisu saat menulis untuk menghindari kontak langsung.
- Tulisan Tidak Lurus: Gunakan garis pada kertas folio sebagai panduan utama. Menulislah perlahan sambil memastikan tulisanmu mengikuti garis tersebut. Jika perlu, buat garis bantu tipis dengan pensil sebagai panduan vertikal untuk menjaga margin.
Kapan Sebaiknya Menggunakan Surat Lamaran Tulis Tangan?¶
Umumnya, surat lamaran kerja modern diketik. Surat lamaran tulis tangan di kertas folio hanya digunakan jika:
- Secara eksplisit diminta dalam informasi lowongan pekerjaan.
- Melamar di instansi atau perusahaan yang secara tradisional masih menggunakan format ini (misalnya, beberapa instansi pemerintah daerah, sekolah, atau perusahaan keluarga).
- Melamar di lokasi terpencil yang akses listrik atau komputer terbatas.
Di luar kondisi ini, sebaiknya gunakan surat lamaran kerja yang diketik dan dicetak, atau dikirim dalam format digital (PDF) via email. Selalu perhatikan instruksi yang diberikan oleh pihak perekrut.
Fakta Menarik Seputar Tulisan Tangan¶
Tahukah kamu?
* Setiap tulisan tangan itu unik, seperti sidik jari.
* Menulis tangan melibatkan lebih banyak area otak dibandingkan mengetik, yang konon bisa meningkatkan memori dan kemampuan belajar.
* Di beberapa negara, grafologi (analisis tulisan tangan) masih digunakan dalam proses seleksi kerja, terutama untuk posisi yang membutuhkan kejujuran dan kestabilan emosi.
Jadi, menulis surat lamaran di kertas folio bukan hanya soal memenuhi syarat administrasi, tapi juga bisa jadi pengalaman yang melatih kesabaran dan ketelitianmu. Anggap saja ini sebagai kesempatan untuk menunjukkan sisi personal dan kesungguhanmu dalam melamar pekerjaan.
Menulis surat lamaran kerja di kertas folio mungkin terasa old-school, tapi ini adalah keterampilan yang tetap relevan di situasi tertentu. Dengan persiapan yang matang, ketelitian, dan kesabaran, kamu bisa menghasilkan surat lamaran tulis tangan yang rapi, profesional, dan efektif, meningkatkan peluangmu untuk dipanggil wawancara.
Punya pengalaman atau tips lain seputar menulis surat lamaran di kertas folio? Atau mungkin ada pertanyaan yang masih mengganjal? Yuk, bagi di kolom komentar di bawah! Siapa tahu pengalaman atau pertanyaanmu bisa membantu teman-teman yang lain.
Posting Komentar